Pake Cara ini Biar Kerjamu Lebih Produktif | by Yasier Fadilah | Feb, 2022Pake Cara ini Biar Kerjamu Lebih Produktif | by Yasier Fadilah | Feb, 2022

Pake Cara ini Biar Kerjamu Lebih Produktif | by Yasier Fadilah | Feb, 2022

[ad_1]

Photo by Remy_Loz on Unsplash

Saya suka dengan sesuatu yang praktis atau simple. Itulah kenapa saya suka dengan produktivitas. Karena cara-cara produktivitas telah merubah cara kerja dan cara hidup saya menjadi lebih praktis, efektif dan efisien.

“Kalau kamu gimana? Suka atau nggak?”

Sebenarnya, suka atau nggak suka dengan produktivitas, kita tetap akan membutuhkannya. Kalau kita bisa kerja dengan cara yang lebih mudah, kenapa harus yang ribet dan sulit. Menurut saya, daripada mempersulit, lebih baik mempermudah atau menyederhanakan cara kerja kita. Salah satu caranya dengan menerapkan tehnik produktivitas.

Oke.

Saya mungkin belum menjadi ahli dalam hal produktivitas. Tapi saya suka banget menerapkan tehnik-tenhniknya. Dan saya senang membagikan pengalaman saya ke kamu. Barangkali bisa bermanfaat buat kamu juga.

Biasanya, keinginan untuk meningkatkan produktivitas itu datang saat saya merasa kurang produktif. Ketika memeriksa cara saya bekerja dan belajar, selalu ada aja yang bisa ditingkatkan.

Itulah kenapa saya suka dengan kata-kata, “Work less. Produce more.”

Yaa … berarti bukan kerjanya yang harus kita keraskan, tapi produktivitasnya yang dimaksimalkan.

Misalnya begini, anggap aja pekerjaanmu adalah seorang akuntan. Kamu nggak harus kerja berlama-lama demi catatan keuangan yang rapi. Tapi kamu bisa mencari cara, misalnya dengan aplikasi, yang membantu kamu merapikan catatan keuangan dengan lebih cepat.

Itu contoh sederhana aja ya.

Nah, sekarang saya mau bagikan beberapa tips sederhana yang bisa bantu kamu ningkatin produktivitas kerja.

Siapkan Badan dan Pikiran

Belajar atau bekerja biasanya menguras tenaga atau pikiran. Itulah kenapa kita perlu menyiapkan diri dulu sebelum mulai kerja atau belajar. Karena kalau otak dan otot kita udah siap, kerja dan belajar pun jadi lebih mantap.

Banyak cara yang bisa dilakukan. Ini tergantung kesukaan kamu juga sih. Kalau kamu suka olahraga, kamu bisa melakukan olahraga sederhana seperti lari, angkat beban atau lompat tali.

Kalau kamu suka dengan seni, kamu bisa menggambar sesuatu di kertas atau nyanyi lagu kesukaanmu. Karena seni pun bisa membuat kamu rileks, sebelum mulai kerja.

Kalau kamu suka sama ilmu pengetahuan, kamu bisa baca buku dulu. Baca buku yang kamu suka. Boleh fiksi atau non-fiksi.

Terus kalau kamu suka berimajinasi, mungkin kamu bisa nonton film dulu atau main game dulu. Meskipun sifatnya hiburan, tapi aktivitas ini juga bisa menenangkan pikiran kamu. Terutama yang daya imajinasinya kuat.

Tapi … kamu pun bisa menggabungkan cara-cara tadi. Misalnya, kamu memulai dengan olahraga dulu, terus baca buku, dan dilanjut nonton film. Itu terserah kamu sih.

Buatlah Cecklist atau to do List

Kerja itu jangan sembarang kerja, jangan segala dikerjakan. Kadang kita juga harus bisa memilih mana yang harus diutamakan dan mana yang bisa ditunda dulu.

Salah satu cara biar kita bisa tetap fokus ngerjain yang utama dan penting, adalah dengan menulis daftar Checklist atau To do list. Yang mesti kamu masukan dalam checklist itu adalah yang memang penting atau utama.

Misalnya, kamu punya daftar tugas yang harus dikerjakan. Coba kamu tulis tugas-tugas yang memang harus cepat dikumpulkan, atau yang mudah dikerjakan tapi penting.

Rapikan Meja Kerja

Kondisi meja kerja tiap orang pasti beda-beda. Ada yang memang suka berantakan. Dan ada yang suka rapih. Kalau saya lebih suka meja yang rapih. Kalau kamu gimana?

Sebenarnya, meja yang rapi itu bisa bantu kamu ningkatin produktivitas. Karena, ketika kerja, kamu nggak terbebani oleh benda-benda yang nggak berhubungan dengan pekerjaanmu.

Jadi, cobalah rapikan meja kerja atau meja belajarmu. Dan pastikan yang ada di dekat kamu adalah yang berhubungan dengan pekerjaan. Dengan begitu, kamu udah siap buat memulai.

Pasang timer

Saya sempat membahas tentang manfaat tehnik pomodoro saat bekerja atau belajar. Ya, kita menggunakan tehnik itu, atau tepatnya memasang timer selama kita mulai kerja atau belajar. Waktunya terserah kamu. Bisa 25 menit kerja dan 5 menit istirahat. Diulang beberapa kali.

Atau bisa juga memakai prinsip 80:20. Durasi kerja kamu itu 80% lebih lama dari waktu istirahat. Misalnya, kamu kerja selama 80 menit dan istirahat selama 20 menit.

Dengan begitu, kamu bisa fokus kerja sampai timer itu berbunyi.

Lakukan Note-taking

Dulu, saya bukan tipe orang yang suka mencatat. Karena buat saya, mencatat itu cuma memindahkan tulisan aja. Tapi, ternyata saya sadar kalau mencatat juga ada caranya.

Tiap orang mungkin punya gaya mencatat yang berbeda. Gapapa. Tapi, satu hal yang sebaiknya diperhatikan dalam mencatat, adalah menulis hal-hal yang sekiranya penting dan berpengaruh ke hasil kerja. Kalau kamu mempelajari sesuatu, berarti kamu mencatat materi-materi intinya. Kalau kamu mengerjakan sesuatu, berarti kamu mencatat bagian pekerjaan yang bisa ditingkatkan.

Dengan membuat catatan ini, kamu nggak harus membaca keseluruhan materi berulang-ulang. Atau mengerjakan sesuatu yang sama, tanpa ada perkembangan.

Evaluasi dan Reward

Setelah kerja pun ada yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan produktivitas.

Yang pertama, kamu harus mengevaluasi hasil belajar atau hasil kerja kamu. Apakah kamu udah benar-benar paham dengan yang dipelajari? Atau apakah hasil pekerjaanmu lebih baik dari sebelumnya?

Setelah dievaluasi, kamu bisa membuat perbaikan di hari berikutnya.

Yang kedua, kamu bisa ngasih reward ke diri sendiri atas hasil belajar atau hasil kerjamu itu. Berilah reward yang sesuai. Misalnya, kalau hasilnya masih kurang, beri reward yang biasa aja. Tapi, kalau hasilnya maksimal, kamu bisa kasih reward yang lebih bagus atau lebih mahal. Reward itu bisa berupa makan yang enak, nonton di bioskop, santai di pantai, atau apapun itu.

Kamu nggak harus nunggu orang lain yang ngasih reward. Karena kamu juga bisa melakukannya sendiri. Coba deh.

Saya merasakan ada perubahan yang signifikan, setelah menerapkan cara-cara di atas tadi. Saya ngerasa jadi lebih produktif. Cara kerja saya jadi lebih praktis, efektif dan efisien.

Sekali lagi saya mau bilang, bukan pekerjaannya yang dikeraskan, tapi produktifitasnya yang dimaksimalkan. Kerja 2 jam tapi fokus jauh lebih baik dibandingkan kerja 8 jam tapi sambil nonton hiburan, main game, ngobrol, dsb. Kita nggak bisa mencampuradukan berbagai aktifitas saat kerja. Fokus satu pekerjaan sampai tuntas. Baru kerjakan yang lainnya.

Intinya, kita bisa menerapkan tehnik produktifitas tadi untuk memperbaiki hasil kerja atau hasil belajar kita. Lakukan cara tadi, dari sebelum mulai kerja, saat mulai kerja, dan sesudah bekerja.

Semoga kamu makin produktif yaa.

[ad_2]

Source link

Why Affiliate Marketing is the perfect home business to do, minimal costs, easy to start.